Friday, December 18, 2015

Al-Hikam: Ibnu Atha'illah Al-Iskandari



 
ISBN978-602-1583-02-9
PenulisIbnu Atha`illah Al-Iskandari
PenerbitTuros Pustaka
Ukuran15,5 x 24 cm
Halaman582 Halaman
CoverHard Cover
LanguageBahasa Indonesia



“Hikmah-hikmah dalam kitab al-Hikam ini laksana wahyu Ilahi. Seandainya dalam shalat dibolehkan untuk membaca selain ayat-ayat al-Quran, bait-bait dalam kitab ini sangat layak untuk itu.”
—Maulana al-‘Arabi, Sufi

A. Mustafa Bisri mendudukkan kitab ini sebagai “mutiara-mutiara cemerlang untuk meningkatkan kesadaran spiritual.” KH. Said Aqiel Siradj menilainya sebagai kitab yang “sangat penting untuk para pecinta jalan spiritual.” KH. Hasyim Muzadi memilihnya sebagai nama pondok pesantren yang didirikannya di Malang (al-Hikam).
Begitu juga dai kondang KH. Abdullah Gymnastiar (Aa’ Gym), menjadikan kitab ini sebagai salah satu materi utama pengajiannya. Tak ketinggalan, penulis novel best seller Ketika Cinta Bertasbih, Habiburrahman el-Shirazy, mengutip nama kitab ini sebagai salah satu bagian penting dalam alur novelnya.
Dan masih banyak lagi kiai, ulama, ustadz, guru, mubaligh, dan bahkan motivator yang mengutip bait-bait hikmah Ibnu Ath’illah ini—seorang sufi legendaris asal Mesir yang hidup pada abad ke-13 M (w. 1309 M). Kami sendiri menyebut kitab klasik ini sebagai “Kitab Babon (Induk) Spiritualisme Islam.”
Inilah mahkota sastra kaum sufi, sebuah kitab rujukan utama soal tasawuf di dunia Islam yang memang tidak ringan untuk dipahami, namun terlalu sayang jika tidak diselami. Meskipun kitab ini banyak diterjemahkan dalam berbagai versi, tetap saja kitab ini selalu dicari-cari orang.

Apa Saja Kelebihan Buku ini?
• Terlengkap yang pernah diterbitkan.
• Terdiri atas dua buku dalam satu kemasan sesuai aslinya.
• Diulas secara mendalam oleh seorang ulama al-Azhar, Mesir, yang tidak diragukan lagi kepakarannya (Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati).
• Dilengkapi teks Arab bait-bait hikmah karya Ibnu Atha’illah berikut terjemahannya.
• Dilengkapi surat-surat dan doa-doa Ibnu Atha’illah.
Ibarat hidup di alam yang gersang, buku ini seperti setetes air yang akan memuaskan dahaga spiritual manusia modern.

Tertarik ? cek di galeribuku

Mengaji Al-Hikam

ISBN978-602-1687-76-5
PenulisSyekh Abu Madyan al-Maghribi
PenerbitZaman

Jalan-Kalbu Para Perindu Tuhan

Disertai ulasan oleh Ibn ‘Ilan al-Shiddiq al-Syafi‘i
Memandu salik menuju Sang Khalik. Pesan, seruan, dan arahan di dalam buku langka ini dikemas dalam butir-butir hikmah yang singkat namun memikat, sederhana namun membuat hati kita lekas terjaga.

Agar hidup kita tak gamang, tujuan hidup kita harus terang. Agar hidup kita lebih tenang, kita mesti mendekat kepada Yang Mahatenang. Dan dalam ketenangan itu, kita bisa menikmati setiap keadaan.
Butir-butir hikmah dalam buku ini hadir menuntun kita untuk menemukan mutiara-mutiara hakikat sehingga kita mampu melihat kenyataan dengan lensa iman; kita terjaga dari ilusi kesementaraan (dunia) hingga bergegas mengejar keabadian (akhirat); kita mengerti rambu-rambu spiritual hingga berhasil meniti diri dan melintasi segala halangan di jalan Tuhan; kita disuguhi pesan, seruan, dan arahan agar bisa merasakan nikmatnya ibadah para salik yang tak putus merindu Sang Khalik—lebih dari itu, agar pribadi kita juga  seimbang: mulia di hadapan Tuhan sekaligus bermakna bagi kemanusiaan.
Selain lebih tua hampir satu abad daripada al-Hikam Ibnu Athaillah yang terkenal itu, Al-Hikam Abu Madyan juga disebut-sebut sebagai salah satu karya terpenting spiritualitas Islam. Tak heran bila banyak ulama setelahnya mengulas kitab ini, seperti Syekh Baisyan, Syekh al-Alawi, dan Ibn ‘Ilan al-Shiddiq al-Syafi‘i. Di antara buku-buku ulasan lainnya, karya Ibn ‘Ilan yang Anda pegang inilah yang paling singkat tapi padat, juga kaya dengan dasar yang kuat.
Selamat menikmati. Selamat meniti hati untuk perubahan diri.