ISBN | 978-602-1687-76-5 |
Penulis | Syekh Abu Madyan al-Maghribi |
Penerbit | Zaman |
Jalan-Kalbu Para Perindu Tuhan
Disertai ulasan oleh Ibn ‘Ilan al-Shiddiq al-Syafi‘i
Memandu salik menuju Sang Khalik. Pesan, seruan, dan arahan di dalam buku langka ini dikemas dalam butir-butir hikmah yang singkat namun memikat, sederhana namun membuat hati kita lekas terjaga.
Agar hidup kita tak gamang, tujuan hidup kita harus
terang. Agar hidup kita lebih tenang, kita mesti mendekat kepada Yang
Mahatenang. Dan dalam ketenangan itu, kita bisa menikmati setiap
keadaan.
Butir-butir hikmah dalam buku ini hadir menuntun kita untuk menemukan mutiara-mutiara hakikat sehingga kita mampu melihat kenyataan dengan lensa iman; kita terjaga dari ilusi kesementaraan (dunia) hingga bergegas mengejar keabadian (akhirat); kita mengerti rambu-rambu spiritual hingga berhasil meniti diri dan melintasi segala halangan di jalan Tuhan; kita disuguhi pesan, seruan, dan arahan agar bisa merasakan nikmatnya ibadah para salik yang tak putus merindu Sang Khalik—lebih dari itu, agar pribadi kita juga seimbang: mulia di hadapan Tuhan sekaligus bermakna bagi kemanusiaan.
Selain lebih tua hampir satu abad daripada al-Hikam Ibnu Athaillah yang terkenal itu, Al-Hikam Abu Madyan juga disebut-sebut sebagai salah satu karya terpenting spiritualitas Islam. Tak heran bila banyak ulama setelahnya mengulas kitab ini, seperti Syekh Baisyan, Syekh al-Alawi, dan Ibn ‘Ilan al-Shiddiq al-Syafi‘i. Di antara buku-buku ulasan lainnya, karya Ibn ‘Ilan yang Anda pegang inilah yang paling singkat tapi padat, juga kaya dengan dasar yang kuat.
Selamat menikmati. Selamat meniti hati untuk perubahan diri.
Butir-butir hikmah dalam buku ini hadir menuntun kita untuk menemukan mutiara-mutiara hakikat sehingga kita mampu melihat kenyataan dengan lensa iman; kita terjaga dari ilusi kesementaraan (dunia) hingga bergegas mengejar keabadian (akhirat); kita mengerti rambu-rambu spiritual hingga berhasil meniti diri dan melintasi segala halangan di jalan Tuhan; kita disuguhi pesan, seruan, dan arahan agar bisa merasakan nikmatnya ibadah para salik yang tak putus merindu Sang Khalik—lebih dari itu, agar pribadi kita juga seimbang: mulia di hadapan Tuhan sekaligus bermakna bagi kemanusiaan.
Selain lebih tua hampir satu abad daripada al-Hikam Ibnu Athaillah yang terkenal itu, Al-Hikam Abu Madyan juga disebut-sebut sebagai salah satu karya terpenting spiritualitas Islam. Tak heran bila banyak ulama setelahnya mengulas kitab ini, seperti Syekh Baisyan, Syekh al-Alawi, dan Ibn ‘Ilan al-Shiddiq al-Syafi‘i. Di antara buku-buku ulasan lainnya, karya Ibn ‘Ilan yang Anda pegang inilah yang paling singkat tapi padat, juga kaya dengan dasar yang kuat.
Selamat menikmati. Selamat meniti hati untuk perubahan diri.
No comments:
Post a Comment