Tuesday, April 26, 2016

Psikologi Sufi

   

Psikologi Sufi
Untuk Transformasi Hati, Jiwa dan Ruh


Buku pertama karya psikolog Barat yang mengeksplorasi kekayaan tradisi spiritual tasawuf sebagai jalan pengembangan pribadi.

Sarat gagasan pencerah mata-hati, buku ini mempunyai kekuatan untuk mengubah.
Anda diajak untuk tumbuh—bertransformasi menuju kedewasaan sejati!

Diawali ulasan-komparatif yang tajam antara psikologi Barat dan psikologi sufi, buku ini menegaskan: pertama, tasawuf adalah pendekatan yang sangat holistik—mengintegrasikan fisik, psikis, dan spirit; kedua, ia menghindarkan jiwa dari bahaya model yang linear dan hierarkis, yang banyak ditemukan di berbagai sistem spiritual, model yang telah digunakan untuk membenarkan penindasan terhadap kaum perempuan dan kaum minoritas. Tasawuf adalah disiplin spiritual bagi semua orang dan semua budaya, tanpa kelas dan kasta.

Sebagai karya seorang profesor psikologi sekaligus mursyid sufi, buku ini memadukan kedalaman psikologi dan religius, kecanggihan sistematika pembahasan dan kelincahan bertutur yang menggugah!

Robert Frager tidak saja mengajak kita mereguk makna-makna simbolis pelbagai kisah, puisi, dan humor sufi, tapi juga menyuguhkan contoh-contoh keseharian yang menyenangkan dan latihan-latihan teratur untuk berhubungan dengan kearifan batiniah dalam diri, membuka hati, melesatkan jiwa, dan, di atas semuanya, merasakan kehadiran Tuhan.

***

Robert Frager, Ph.D. meraih doktor psikologi sosial dari Harvard University pada 1967. Tahun 1975, ia mendirikan the Institute of Transpersonal Psychology di Palo Alto, tempat kini dia menjadi guru besar psikologi. Sebelumnya, Frager mengajar psikologi dan studi agama selama 7 tahun di University of California, Berkeley dan University of California, Santa Cruz.

Pada 1985, ia dikukuhkan sebagai syekh atau mursyid. Selain menjadi psikolog transpersonal, konsultan, dan guru, kini sehari-harinya mengabdi sebagai Presiden Tarekat Jerrahi California dan sudah lebih dari 25 tahun menjadi pembimbing spiritual. Salah satu karya terbaiknya: Obrolan Sufi untuk Transformasi Hati, Jiwa, dan Ruh.

Saturday, April 23, 2016

Mengaji Tajul Arus

Mengaji Tajul Arus
Rujukan Utama Mendidik Jiwa
Ibnu Athaillah


Nutrisi ruhani yang disuguhkannya tak cuma padat tapi juga sarat kiasan sehingga pembaca bisa segera terbangun dari ketidaksadaran tanpa dibayangi rasa bosan.

Kita perlu jeda sejenak untuk mengevaluasi diri guna mengenal di mana kini kita berada, ke mana kita akan berakhir, serta bagaimana kita menghadapi masa depan di hari kiamat. Kita memerlukan waktu sejenak untuk mendidik jiwa.

Jeda semacam ini dibutuhkan setiap orang, apa pun profesinya. Buku ini hadir berbicara kepada jiwa, kalbu, ruh, dan akal Anda. Ibnu ‘Athaillah mengajak pembaca untuk bangkit dari ketidaksadaran dan mulai menapak jalan menuju Tuhan. Petuah-petuahnya menginspirasi betapa kita perlu terus mendekatkan diri kepada Allah. Kita dilatih untuk mewaspadai tipuan-tipuan duniawi. Apa saja yang mengotori hati dan menghalangi bersemayamnya cahaya Ilahi, dan bagaimana agar kita sanggup membersihkannya kembali. Agar kita tak jadi pecundang hawa nafsu, tapi pemenang dalam hidup yang berliku. Agar segala ibadah yang kita jalani tak lagi membebani, tapi menenangkan dan menyenangkan.

Disertai ulasan oleh Dr. Muhammad Najdat


Mengaji Latha-iful Minan

Mengaji Latha-iful Minan
Biografi Dua Wali Allah dan Pelajaran Pencerah Akal dan Hati

"Malamku di wajahmu bersinar terang. Sedang kegelapannya mengitari manusia. Mereka semua diliputi kegelapan. Sementara kita bersama di terang cahaya. Demi Allah, istiqamahlah! Jika istiqamah, kau akan menjadi mufti dalam dua mazhab: ilmu lahir dan ilmu batin."
(Ungkapan Syekh Abu al-Abbas kepada Ibnu Athaillah)

Perjumpaan dengan Yang Mahalembut, Yang Mahakuasa, dan Yang Mahakasih acap kali memahatkan jejak yang teramat indah dan mulia pada hati setiap hamba. Kerap kali mereka tak bisa mengungkapkan pengalaman batin mereka dengan kata-kata. Apa yang terucap tak selamanya menggambarkan yang teralami. Syair, hikayat, dan munajat, sering mereka jadikan sarana untuk mengungkapkan apa yang dirasa. Karena itulah keindahan dan kehalusan senantiasa mewarnai karya-karya para wali. 

Keindahan dan keluwesan itulah yang kita rasakan ketika membaca karya-karya Ibnu Athaillah, termasuk Lathâ’if al-Minan yang ada di tangan pembaca. Rahasia yang mahaindah tak bisa diungkapkan kata-kata. Namun, dengan tulus hati, Ibnu Athaillah memberi kita kunci untuk membuka pintu-pintu khazanah yang selama ini hanya misteri. Dengan gaya tutur yang menawan, ia mengajak kita menapaki Jalan Ilahi. Ia menuntun kita menghindari jurang dan palung kesesatan. Kedalaman makna Al-Quran dan hadis yang mulia disajikan dengan cara memesona. Jika Syekh Muhammad Abduh bilang bahwa al-Hikam “nyaris seperti Al-Quran”, Syekh Abdul Halim Mahmud menyebut Lathâ’if al-Minan adalah mutiara yang terpendam di kedalaman samudra.

Buku ini penuh berkah karena menceritakan dua sosok agung yang telah mencapai puncak ketinggian ruhani: Abu al-Hasan al-Syadzili r.a. dan Abu al-Abbas al-Mursi r.a. Buku ini pun teramat berharga karena setiap pembaca akan mendapatkan pengetahuan bermanfaat. Ibnu Athaillah tak melewatkan penjelasan tentang berbagai persoalan yang pelik dan sulit dipahami dan hal-hal istimewa lainnya.

Friday, April 22, 2016

Obrolan Sufi

Obrolan Sufi
Untuk Transformasi Hati, Jiwa dan Ruh


"Seperti sungai surgawi, ceramah Syekh Ragip itu jernih, bening, dan lezat untuk batin kita."
-Pir Zia Inayat-Khan

Sejatinya, kita semua rindu untuk selalu mendekat kepada Tuhan. Banyak jalan untuk itu, di antaranya melalui tasawuf. Tetapi, menjadi sufi bagi sebagian orang sangatlah berat dan sulit.
Robert Frager, seorang mursyid dari Amerika, menepis anggapan itu. Bertasawuf bukanlah mengasingkan diri dari hiruk-pikuk dunia untuk kemudian berdekatan dengan Tuhan. Pengembangan spiritual dan kehidupan sehari-hari dapat menyatu dalam harmoni.

Melalui metode obrolan antara guru dan murid, antara mursyid dan darwis, Syekh Frager menyampaikan ajaran-ajaran tasawuf secara ringan, tanpa menggurui, dan mengantarkan kita pada perenungan. Hasilnya, kita yang membacanya ingin lebih memperpendek jarak kita dengan Tuhan dan senantiasa ingin menyertakan Tuhan dalam aktivitas sehari-hari kita.

Robert Frager, Ph.D. meraih doktor psikologi sosial dari Harvard University pada 1967. Tahun 1975, ia mendirikan the Institute of Transpersonal Psychology di Palo Alto, tempat kini dia menjadi guru besar psikologi. Sebelumnya, Frager mengajar psikologi dan studi agama selama 7 tahun di University of California, Berkeley dan University of California, Santa Cruz.

Pada 1985, ia dikukuhkan sebagai syekh atau mursyid. Selain menjadi psikolog transpersonal, konsultan, dan guru, kini sehari-harinya mengabdi sebagai Presiden Tarekat Jerrahi Order California dan sudah lebih dari 25 tahun menjadi pembimbing spiritual. Salah satu karya terbaiknya: Psikologi Sufi untuk Transformasi Diri.

Al-Ma'tsurat

Al-Ma'tsurat


Selain lebih tua satu setengah abad dari kitab al-Adzkar Imam al-Nawawi, karya ini lebih kaya wawasan yang mampu menjawab berbagai pertanyaan abadi soal doa dan zikir. Formulanya juga lebih menyentuh dasar hati semua orang beriman. Inilah rujukan klasik dan otoritatif mengenai doa. Pembaca dibimbing menemukan kiat tepat dalam berdoa dan berzikir, menikmati doa-doa Rasulullah di setiap kesempatan, juga doa-doa ulama yang pernah diijabah, dan mengerti berbagai rahasia doa dan keterkabulannya: • lebih utama berdoa dengan suara keras atau lirih;
• lebih afdal menyebutkan permintaan secara konkret atau cukup secara umum;
• mana yang lebih mempercepat terkabulnya permohonan, berdoa atau berzikir;
• lebih utama berzikir atau membaca Al-Quran;
• lebih baik berdoa atau diam meridai kenyataan;
• jika harus meninggalkan doa lalu memilih diam dan rida, sikap diam dan rida seperti apakah itu; dan lain-lain.

Semua itu disajikan secara meyakinkan dengan mengutip dalil dari Al-Quran dan Sunnah serta diperkaya dengan kutipan dan kisah para ulama klasik yang jarang ditemukan di buku-buku serupa.

Yang menarik, setiap doa ditampilkan variasinya dan latar belakang kenapa Rasulullah mengucapkan doa tersebut (asbabul wurud), sehingga kita akan semakin menghayati setiap doa yang kita panjatkan.

Inilah akhlak memohon kepada Allah dan formula bacaan yang autentik dari Rasulullah dan diamalkan umat Islam dari masa ke masa.

Thursday, April 21, 2016

Mengaji Nashaihul Ibad


Mengaji Nashaihul Ibad
Mutiara Nasihat Agar Hati Selalu Sehat
Syekh Muhammad Nawawi Al Bantani


Kuberi nama buku ini, Nashâ’ihul ‘Ibâd,  sebagai pengingat terhadap persiapan menghadapi hari berpulang, kembali kepada Allah Swt. Mutiara nasihat di dalamnya ada yang beruntai dua-dua, ada yang tiga-tiga, dan seterusnya sampai sepuluh-sepuluh. Seluruhnya terdapat 214 nasihat dengan 45 khabar (hadis) dan selebihnya atsar (petuah, percik renungan, wejangan dari para sahabat, tabiin, dan ulama klasik).
Aku memohon kepada Allah Yang Maha Pemurah agar menjadikan buku ini bermanfaat
bagi kaum muslim dan sebagai pusaka berharga hingga Hari Pembalasan—amin.
Imam Nawawi al-Bantani
                         *  *  *
Kitab Nashâ’ihul ‘Ibâd yang jadi bacaan wajib di pesantren dari masa ke masa ini sangat dikenal di negeri-negeri muslim (Timur Tengah, Afrika, dan Asia). ‎Mata air penyegar ruhani orang beriman. Sumbernya terpercaya, ungkapan nasihatnya bikin perjalanan hidup sehari-hari jadi bercahaya.