Mencapai tahapan ma'rifatullah, dan kondisi selalu bersama Allah
(ma'iyyatullah), apalagi anugerah untuk bisa "melihat" dan "berpadu"
dengan Allah dalam alam keabadian setelah mati, menjadi dambaan dan
harapan hampir semua umat manusia. Sehingga berbagai cara ditempuh untuk
itu. Dalam konteks buku ini, perjalanan spiritual tersebut, lebih
diarahkan pada manifestasi pengalaman manunggaling kawula-Gusti, buah
spiritual dari Syekh Siti Jenar.
Islam menyediakan kerangka utuh
untuk hal tersebut, yaitu konsep dasar iman, islam, dan ihsan. Dalam
dunia tasawuf, ketiga kerangka keagamaan tersebut diaplikasi dalam
doktrin kemanunggalan syari'at, thariqah, ma'rifat, dan hakikat. Namun
pusat dari empat doktrin sufi itu adalah ma'rifatullah.
No comments:
Post a Comment