Wednesday, August 23, 2017

Obrolan Sufi


"Seperti sungai surgawi, ceramah Syekh Ragip itu jernih, bening, dan lezat untuk batin kita."
-Pir Zia Inayat-Khan

Sejatinya, kita semua rindu untuk selalu mendekat kepada Tuhan. Banyak jalan untuk itu, di antaranya melalui tasawuf. Tetapi, menjadi sufi bagi sebagian orang sangatlah berat dan sulit.
Robert Frager, seorang mursyid dari Amerika, menepis anggapan itu. Bertasawuf bukanlah mengasingkan diri dari hiruk-pikuk dunia untuk kemudian berdekatan dengan Tuhan. Pengembangan spiritual dan kehidupan sehari-hari dapat menyatu dalam harmoni.

Melalui metode obrolan antara guru dan murid, antara mursyid dan darwis, Syekh Frager menyampaikan ajaran-ajaran tasawuf secara ringan, tanpa menggurui, dan mengantarkan kita pada perenungan. Hasilnya, kita yang membacanya ingin lebih memperpendek jarak kita dengan Tuhan dan senantiasa ingin menyertakan Tuhan dalam aktivitas sehari-hari kita.

Robert Frager, Ph.D. meraih doktor psikologi sosial dari Harvard University pada 1967. Tahun 1975, ia mendirikan the Institute of Transpersonal Psychology di Palo Alto, tempat kini dia menjadi guru besar psikologi. Sebelumnya, Frager mengajar psikologi dan studi agama selama 7 tahun di University of California, Berkeley dan University of California, Santa Cruz.

Pada 1985, ia dikukuhkan sebagai syekh atau mursyid. Selain menjadi psikolog transpersonal, konsultan, dan guru, kini sehari-harinya mengabdi sebagai Presiden Tarekat Jerrahi Order California dan sudah lebih dari 25 tahun menjadi pembimbing spiritual. Salah satu karya terbaiknya: Psikologi Sufi untuk Transformasi Diri.

No comments:

Post a Comment